Kolaborasi Strategis Kemendes Dan BNPT Wujudkan Desa Tangguh Melalui Pemberdayaan Ekonomi

Selasa, 16 Desember 2025

    Bagikan:
Penulis: Aqeela Inara
Sinergi antara sektor pembangunan dan keamanan diwujudkan dalam program konkret memberdayakan ekonomi desa sebagai benteng pertahanan nasional. (Wening/Kemendes PDT)

PANDEGLANG - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menjalin kemitraan strategis dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam sebuah upaya inovatif untuk memperkuat ketahanan masyarakat desa. Kolaborasi ini difokuskan pada pemberdayaan ekonomi sebagai ujung tombak mewujudkan Desa Siapsiaga yang tangguh, sekaligus sebagai bagian dari strategi komprehensif pencegahan radikalisme dan terorisme.

Inisiatif ini secara resmi diluncurkan dalam Workshop Pemberdayaan Ekonomi Kolaboratif Desa Siapsiaga di Desa Muruy, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, pada Senin (15/12/2025). Menteri Desa, Yandri Susanto, menekankan bahwa pendekatan kolaboratif antara institusi pembangunan dan keamanan ini harus menjadi model yang direplikasi di berbagai wilayah lain. Ia meyakini bahwa peningkatan kesejahteraan ekonomi desa merupakan pondasi penting untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045.

Pada tataran praktis, masyarakat Desa Muruy diberdayakan melalui pengolahan limbah padat, yaitu fly ash dan bottom ash, dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) setempat menjadi produk paving block yang bernilai ekonomi. Usaha produktif ini dijalankan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Bersama Menes Manis Bergerak, yang tidak hanya menciptakan lapangan kerja tetapi juga menggerakkan perputaran ekonomi lokal.

Baca Juga: Profil Lengkap Ardito Wijaya: Perjalanan Dari Dokter Hingga Ditangkap KPK Setelah 9 Bulan Jadi Bupati

Menteri Yandri secara tegas berkomitmen menjadi pembeli pertama produk paving block tersebut dan mengajak para tokoh serta instansi pemerintah untuk turut mendukung. Menurutnya, menjaga rantai pasok dan distribusi pasar adalah kunci agar keuntungan dari usaha ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat, sehingga menciptakan siklus ekonomi yang berkelanjutan dan mandiri.

Selain industri paving block, pendampingan dan pemberdayaan di Kecamatan Menes juga mencakup pengelolaan peternakan domba jenis Dorper di bawah naungan BUMDesa yang sama. Keberagaman usaha ini ditujukan untuk menciptakan ketahanan ekonomi yang lebih kokoh dan memberikan alternatif mata pencaharian yang berkelanjutan bagi warga.

Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Eddy Hartono, S.I.K., M.H., menjelaskan bahwa kolaborasi ini didasari oleh pemahaman bahwa radikalisme dan terorisme bukan semata-masalah keamanan, tetapi juga berkaitan erat dengan persoalan kemanusiaan, kesenjangan sosial, dan masa depan generasi muda. Oleh karena itu, pencegahan tidak dapat dilakukan oleh aktor tunggal tetapi memerlukan sinergi seluruh komponen bangsa, termasuk melalui pendekatan pembangunan di tingkat desa.

Program Desa Siapsiaga merupakan manifestasi dari pendekatan holistik tersebut, di mana ketahanan ekonomi dan sosial masyarakat dibangun untuk menciptakan lingkungan yang kebal terhadap infiltrasi paham radikal. Eddy Hartono menegaskan bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan bagian integral dari sistem kesiapsiagaan nasional dalam menghadapi ancaman terorisme.

Diharapkan, model kolaborasi Kemendes PDTT dan BNPT ini dapat menjadi prototipe yang diadopsi secara nasional. Integrasi antara tujuan pembangunan desa dan strategi keamanan nasional ini dianggap sebagai langkah maju dalam menciptakan perdamaian dan kesejahteraan dari tingkat akar rumput, sekaligus memperkuat ketahanan bangsa menghadapi berbagai tantangan multidimensional di masa depan.

(Aqeela Inara)

    Bagikan:
komentar