Prabowo Perintahkan Bahlil Eksekusi Proyek PLTS 100 GW Segera

Sabtu, 29 November 2025

    Bagikan:
Penulis: Samuel Irvanda
Presiden Prabowo Subianto memberikan instruksi langsung kepada Menteri Investasi Bahlil Lahadalia untuk mempercepat realisasi proyek PLTS skala besar berkapasitas 100 GW guna mendukung percepatan transisi energi dan ketahanan listrik nasional.

Jakarta - Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen kuat dalam percepatan transisi energi. Presiden secara khusus memerintahkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia untuk segera mengeksekusi proyek Pembangkit Listrik Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas jumbo 100 Gigawatt.

Perintah tersebut disampaikan dalam rapat terbatas yang membahas percepatan investasi di sektor energi terbarukan. Prabowo menekankan bahwa proyek PLTS 100 GW bukan hanya wacana tetapi harus segera diwujudkan dalam aksi nyata untuk memenuhi target energi bersih Indonesia dan mengantisipasi kebutuhan listrik yang terus meningkat.

Proyek PLTS 100 GW ini akan menjadi salah yang terbesar di dunia dan merupakan bagian dari strategi besar Indonesia menuju net zero emission. Skala proyek yang masif ini diharapkan dapat mendorong industrialisasi hijau dan menciptakan rantai pasok industri energi surya yang kuat di dalam negeri.

Menteri Bahlil Lahadalia menyatakan kesiapannya untuk menjalankan amanat presiden. Langkah pertama yang akan dilakukan adalah menyusun peta jalan investasi yang komprehensif dan memastikan semua hambatan regulasi dan perizinan dapat diselesaikan secara cepat dan tepat.

Kementerian Investasi akan berkoordinasi secara intensif dengan Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, dan kementerian/lembaga terkait lainnya. Sinergi antar kementerian dianggap krusial untuk menciptakan ekosistem investasi yang kondusif bagi pengembangan PLTS skala besar.

Investasi yang dibutuhkan untuk proyek raksasa ini diperkirakan mencapai ratusan miliar dolar AS. Pemerintah akan mengombinasikan skema pembiayaan melalui BUMN, kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), serta menarik investasi langsung dari dalam dan luar negeri.

Pelaksanaan proyek akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan infrastruktur pendukung dan kemampuan industri dalam negeri. Beberapa lokasi potensial yang sedang dikaji antara lain di Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, dan Papua yang memiliki radiasi matahari optimal.

Keberhasilan mengembangkan PLTS 100 GW akan menjadi game changer dalam ketenagalistrikan nasional. Proyek ini tidak hanya akan mendorong dekarbonisasi sektor energi tetapi juga memperkuat ketahanan energi nasional dan membuka lapangan kerja hijau yang luas bagi masyarakat Indonesia.

(Samuel Irvanda)

Baca Juga: Profil Achmad Hadiat Kismet Hamami: Sang Visioner Pendiri Kerajaan Trakindo
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.